Minggu, 13 November 2011

review film 5elang


Lima Elang, Saat Pramuka Bermain Film.
Film 5 Elang bukan sekedar film keluarga yang berkisah tentang petualangan dan persahabatan pramuka namun bisa disebut sebagai kado ulang tahun dalam rangka memperingati 50 Tahun (Tahun Emas) Gerakan Pramuka yang diperingati 14 Agustus 2011 silam. Film Lima Elang ini berusaha menanamkan nilai-nilai positif dari kegiatan pramuka. Film ini memang merupakan kerjasama antara Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka dengan SBO Films. Bahkan Ketua Kwarnas, Prof.Dr.dr Azrul Azwar, MPH.,turut menjadi produser eksekutif. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka juga menunjuk tim khusus dari sejumlah pengurus Kwarnas yang terdiri atas tim supervisi teknis serta tim lapangan yang mendampingi tim produksi saat syuting film 5 Elang berlangsung. Film Lima Elang ini pantas menjadi tontonan wajib bagi anggota pramuka. Dan bagi orang-orang yang selama masa sekolah pernah memiliki pengalaman dalam kegiatan kepramukaan, film 5 Elang dapat dijadikan film nostalgia. Bahkan bagi yang tidak pernah bersentuhan dengan pramuka ataupun yang selama ini alergi dengan kegiatan pramuka, film ini pastinya akan mampu memberikan gambaran baru tentang pramuka dengan segala seluk beluknya. Seperti yang dikatakan sang Sutradara, Rudi Soedjarwo, saat press realese film 5 Elang, “Saya juga cukup menyesal karena dulu saya tidak ikut Pramuka. Ternyata Pramuka tidak sebegitu membosankan.”
Ketika Menonton film ‘Lima Elang’ mengingatkan saya pada masa-masa ketika saya duduk di bangku sekolah dasar. Betapa bangganya mengenakan pakaian pramuka lengkap dengan topi, pluit, gesper tambang, di pinggang kiri-kanannya. Dan yang pasti, juga mengingatkan kembali masa-masa ketika saya ada di ANDALAS (pramuka SMA N 3 JOMBANG) .
Iqbaal Dhiafakhri yang berperan sebagai Rusdi, sangat mencintai Pramuka. Dia bilang dalam salah satu dialognya ‘Pramuka adalah keluarga saya, menjadi pramuka itu harus datang dari kecintaan’ saya agak lupa bagaimana dialog persisnya, kira-kira seperti itu. Rusdi digambarkan sebagai anak yang ramah, murah senyum, dan selalu membawa obat antiseptic karena kulitnya alergi dengan kotor. Ia yang menggerakkan teman-temannya untuk mengikuti perkemahan antarSD se-Kalimantan Barat. Anton, sahabat Rusdi yang diperankan oleh Teuku Ryzki adalah anak yang cerdas dalam mengerjakan atraksi api. Seperti james bond gitu deh, tapi dia tidak bisa lepas dari makanan. Makanya tubuhnya lebih gempal dari teman-temannya. Aldi, yang diperankan oleh Bastian Bintangdigambarkan sebagai anak atraktif yang banyak omong tetapi jago berenang. Tubuhnya yang kecil dan imut tidak menyulutkan keinginannya untuk tetap mengikuti perkemahan. Dan Baron, yang diperankan oleh Christoffer Nelwan adalah anak Jakarta yang dipaksa pindah oleh orangtuanya ke Kalimantan, ia sama sekali tidak tertarik mengikuti pramuka. Namun, dengan kegigihan Rusdi, akhirnya Baron mau juga bergabung dengan tim 5 Elang.
Film ini bercerita seputar anak-anak SD yang hendak mengikuti perkemahan antarsekolah di salah satu bumi perkemahan. Diceritakan, kegigihan Rusdi yang ingin membangkitkan kembali kejayaan pramuka di sekolahnya. Tetapi, hanya segelintir dari teman-temannya yang tertarik untuk bergabung dengannya. Rusdi yakin kalau ia bisa mendapatkan bintang utama (istilah untuk pramuka terbaik, kalau tidak salah :p). Berangkatlah Rusdi, Baron, Anton, dan Aldi menuju bumi perkemahan yang sudah dipenuhi oleh anggota pramuka dari sekolah-sekolah lain. Di sana ia dibimbing oleh salah satu kakak Pembina yang diperankan oleh Junior Liem. Mereka mengikuti berbagai permainan asah otak, dan outbond. Dan, tugas terakhir untuk menjadi tim terbaik dan pramuka terbaik adalah memecahkan peta yang sudah dibuat oleh tim Pembina. Jadi setiap tim diharuskan menyusuri hutan dan mendapatkan petunjuk dari tiap-tiap pos.
Sayangnya di sini, Baron berbuat curang. Ia tidak sengaja melihat peta rahasia yang dibuat oleh tim Pembina di atas meja. Lalu, ia mencoba mengkopi dan mempelajari rute yang akan dilaluinya. Padahal sebenarnya ia hanya ingin keluar dari bumi perkemahan itu dan datang ke pameran mobil remote control yang sedang ada di Balikpapan. Dan di sinilah petualangan di mulai.
Ketika mereka berempat berada di tengah-tengah hutan, mereka melihat perempuan dari group lain yang berjalan sendiri, ternyata itu adalah Sindai yang sengaja memisahkan diri dari groupnya karena merasa diintimidasi oelh teman-temannya. Sampailah mereka di pos terakhir. Tiba-tiba Baron ijin ingin ke toilet, namun gelagat mencurigakan itu tercium Aldi yang mengetahui rencana Baron yang ingin melarikan diri. Baron akhirnya memutuskan untuk pergi keluar hutan, Aldi dan Sindai juga ikut karena mereka ingin pulang ke rumah. Tinggal Rusdi dan Anton yang meneruskan perjalanan. Di tengah perjalanan, Rusdi dan Anton bertemu dua perampok jahat. Alhasil mereka berdua disekap di rumah di tengah sungai.
Kelompok Baron, Aldi, dan Sindai akhirnya hampir sampai di tempat tujuan mereka. Namun, Baron tersadar ketika melihat buku jurnal Rusdi mengenai 5 Elang ‘Sekali Elang, tetap Elang’ akhirnya Baron memutuskan untuk kembali ke hutan dan bergabung kembali dengan Rusdi dan Anton. Sindai dan Aldi juga ikut dengan Baron. Mereka bertiga melihat Rusdi dan Anton sedang disekap oleh perampok. Dengan kecerdikan Baron, mereka bertiga berhasil melumpuhkan perampok itu dan menyelamatkan Rusdi dan Anton. Dengan keahlian berenangnya, Aldi berenang menyelami sungai dengan maksud memberitahukan kakak Pembina kalau teman-temannya sedang disekap oleh perampok. Tak lama kemudian kakak-kakak Pembina dan anggota pramuka lainnya menjemput Rusdi, Anton, Baron, dan Sindai. Para perampok itu diserahkan ke polisi.
FYI, keempat pemeran utama di film ini, Iqbaal, Christo, Bastian, dan Kiki adalah pemain Musikal Laskar Pelangi. Dan sebentar lagi mereka juga akan menggemparkan Singapore dengan pertunjukkan yang sama

1 komentar: