Sabtu, 26 November 2011

Kemenpora Ingin Pemuda Masuk Pramuka


Makassar,Tribun-Timur.com--Kementrian Pemuda dan Olahraga RI menggelar sejumlah kegiatan workshop pengembangan ke-pramuka-an di ligkungan organisasi kepemudaan yang dilaksanakan secara serentak di beberapa ibu kota provinsi di Indonesia termasuk Makassar.

Koordinator tim pengurus workshop, Dwi Agus Susilo, yang ditemui disela-sela pelaksanaan wokshop di  Hotel Malebu Jalan Sultan Alauddin Makassar, Sabtu (26/11/11), mengatakan kegiatan ini untuk mendorong minat masyarakat khususnya kalangan pemuda terlibat dalam kegiatan pramuka dengan mensosialisasikan Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang gerakan pramuka.

"Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat pemuda untuk berkecimpung di dunia kepramukaan,"ujar Dwi.

Menurutnya, pelaksanaan ini menggandeng Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) sebagai salah satu organisasi yang bergelut didunia keagamaan.
Tujuannya, lanjut Dwi, untuk mendapatkan masukan, pendapat, serta usulan dari organisasi kepemudaan seperti BKPRMI.

"Kami hanya ingin meminta masukan, pendapat, serta usulan dalam menentukan kebijakan program gerakan pramuka. Dan yang terpenting untuk meningkatkan partisipasi dalam organisasi kepemudaan dengan baik," ujarnya.

Ketua BKPRMI Sulsel Prof Dr Arifuddin Ahmad yang dikonfirmasi secara terpisah mengapresiasi atas Deputi Pemuda dan Olahraga yang memberikan kepercayaan bekerjasama dalam menggelar workshop untuk menimbuhkan minat pemuda dalam berorganisasi kepramukaan.

"Kami sangat bersyukur, karena baru kali BKPRMI mendapatkan kepercayaan dari Deputi Pemuda dan Olahraga untuk menggelar kegiatan seperti ini,"tandasnya. Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh kepramukaan di Sulsel termasuk Prof Dr Amran Razak dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Sulsel Asri Pananrang.

Penulis : Nashrudin
Editor : Imam Wahyudi

Rabu, 23 November 2011

PESAN BADEN POWELL


Pandu – pandu yang tercinta, *)
Jika kalian pernah melihat sandiwara “Peter Pan”, maka kalian akan mengetahui apa sebabnya para perompak laut selalu meninggalkan surat wasiat sebelum dia meninggal. Ini disebabkan karena mereka takut tak sempat mengeluarkan isi hatinya jika saat menutup mata tiba. Demikian pulalah aku. Walau waktu ini aku  belum meninggal, namun hal itu pada suatu saat akan tiba juga bagiku. Oleh karena itu, aku ingin menyampaikan pesan sekedar kata perpisahan untuk minta diri. Ingatlah ini, merupakan pesanku yang terakhir. Oleh karena itu aku ingin kalian merenungkannya.
Hidupku sangat berbahagia, mudah – mudahan kalian juga merasakan kebahagian itu dalam hidupmu. Saya yakin, Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang indah ini untuk hidup bergembira dan berbahagia. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari pangkat yang menguntungkan atau dari kesenangan pribadi. Jalan kearah hidup berbahagia ialah menjadikan dirimu lahir dan batin selalu sehat dan kuat ketika masih kanak – kanak, sehingga kalian dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup jika nanti telah dewasa. Usaha menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam dirimu, bahwa betapa banyaknya keindahan dan keajaiban yang telah diciptakan Tuhanuntuk kita nikmati. Oleh karena itu lebih baik kita mencari kebagusannya dari pada kejelekannya. Jalan ke arah bahagia adalah membahagiakan orang lain. Usahakanlah andaikata kalian meninggalkan dunia ini, dalam keadaan lebih bagus dari waktu kalian masih hidup. Dan bila tiba giliran kalian untuk meninggalkan dunia ini, maka kalian akan meninggalkannya dengan rasa puas; karena kalian tidak menyia-nyiakan dirimu, tetapi telah mempergunakannya sebaik – baiknya. Bersiaplah untuk hidup dan mati dengan bahagia. Resapkanlah hal itu dalam “Janji Pandu”, meskipun saat nanti kalian bukanlah anak – anak lagi,- dan Tuhan akan melimpahkan pertolongan kepada kalian dalam setiap  usaha.

Kawan kalian,
BADEN POWELL
*) Surat ini ditemukan dalam berkas surat milik Baden Powell setelah dia lama
meninggal. Mungkin surat ini ditulis jauh sebelum dia meninggal.
Terjemahannya diusahakan sesuai dengan aslinya.


source; Buku Materi Pramuka Penegak
Ambalan Pandawa Srikandi Gudep 04. 137- 04. 134 SMA Negeri 1 Purwodadi

Senin, 21 November 2011

lagu hymne pramuka


Hymne Pramuka

Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan,Dharmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia tanah airku
Kami jadi pandumu


Sabtu, 19 November 2011

contoh juklak kemah bakti


PETUNJUK PELAKSANAAN
KEMAH BAKTI PRAMUKA PERGURUAN TINGGI JATIM
2011
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Gerakan Pramuka bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, yang sehat jasmani dan rohaninya, serta menjadi warga negara Republik Indonesia, yang berjiwa Pancasila, setia, dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Karena itu menjadi tanggung jawab Gerakan Pramuka untuk senantiasa mempersiapkan berbagai kegiatan edukatif yang menarik dan rekreatif untuk memberikan kontribusi pendidikan kepada generasi muda, melalui sistem nilai yang berdasarkan pada kode kehormatan Pramuka, sebagai upaya untuk membangun dunia menjadi lebih baik,

Kamis, 17 November 2011

Pramuka IPB gelar kemah riset ketahanan pangan

Bogor (ANTARA News) - Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka Institut Pertanian Bogor menggelar kemah riset yang dikaitkan dengan kepedulian pada masalah ketahanan pangan.

Ketua pelaksana kegiatan Muhamad Andi Suwito di Bogor, Rabu menjelaskan bahwa acara bertema "Wujud Nyata Kepedulian Pramuka terhadap Ketahanan Pangan Nasional" itu merupakan bentuk kepedulian UKM Pramuka IPB dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Menurut dia, kegiatan yang berlangsung 14-17 November 2011 itu mengundang sebanyak 26 sekolah menengah atas (SMA) dari seluruh Indonesia.

Ia menjelaskan, selain memberikan pengetahuan metode ilmiah atau karya tulis yang benar dalam menyusun penelitian, kegiatan itu diharapkan meningkatkan keterampilan peserta untuk memecahkan masalah krisis pangan.

Kegiatan itu, katanya, dirancang dalam bentuk yang menarik dan mendidik sebagai salah satu upaya memandu generasi muda demi tercapainya misi memajukan pertanian Indonesia.

"Kami berusaha membantu dan mengenalkan pertanian secara ilmiah yang dibalut dengan serangkaian kegiatan berbasis kompetisi keilmiahan," kata Andi Suwito, mahasiswa Departemen Manajemen Kehutanan, Fakultas Kehutanan IPB ini.

Setelah mengikuti kegiatan tersebut, kata dia, diharapkan Pramuka penegak yang berpangkalan di sekolahnya masing-masing dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap kemajuan pertanian Indonesia.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB Prof Yonny Koesmaryono mengatakan, kegiatan kemah riset itu diharapkan tidak sekadar kompetisi, tetapi juga silaturahmi Pramuka penegak Indonesia.

"Di sini anggota Pramuka penegak dapat mengenal IPB lebih dekat. Kami berharap adik-adik memiliki mimpi untuk melanjutkan kuliah di IPB," katanya.

Menurut dia, walaupun kelak tidak masuk IPB, diharapkan pengetahuan yang diperoleh selama kegiatan itu dapat menjadi bekal adik-adik sebagai seorang peneliti.

"Dan kami sangat berharap adik-adik menjaga semangat meneliti agar tidak luntur," katanya.

Sedangkan pembina UKM Pramuka IPB drh FadjarSatrija, M.Sc. Ph.D menambahkan, kegiatan utama kemah riset tersebut antara lain kompetisi proposal penelitian di bidang pertanian dan pangan.

Di samping itu, juga kompetisi karya tulis ilmiah remaja, kuliah pembekalan riset dan penulisan karya ilmiah, riset ketahanan pangan, serta dialog nasional.

Untuk kegiatan tambahan di antaranya "fun touring" ke istana presiden dan Kebun Raya Bogor, pentas seni budaya, pemutaran film, dan "campus tour".

(ANT-053/A035)

Editor: Ruslan Burhani

Rabu, 16 November 2011

Pendidikan Karakter Lewat Pendidikan Kepramukaan


Latar Belakang
Kondisi dinamika kebudayaan dan karakter bangsa kita sekarang kini menjadi pandangan yang tajam oleh masyarakat. Kondisi itu dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan, yang tertuang dalam berbagai tulisan di media, wawancara, dan dialog di media elektronik. Selain di media massa, para pemuka masyarakat, para ahli, pengamat pendidikan, dan pengamat sosial berbicara mengenai persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum seminar, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif,  kehidupan politik yang tidak produktif, dan sebagainya menjadi topik pembahasan hangat di media massa, seminar, dan di berbagai kesempatan lainnya. Berbagai alternatif penyelesaian diajukan seperti melalui peraturan, undang-undang, peningkatan upaya pelaksanaan dan penerapan hukum yang lebih kuat.
Selain kondisi ini, banyak juga diangkat dan dibicarakan untuk mengatasi, paling tidak mengurangi, masalah budaya dan karakter bangsa yang dibicarakan itu adalah melalui pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif  karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang relatif lama, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat. Kepedulian masyarakat mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa telah pula menjadi kepedulian pemerintah. Berbagai upaya pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa pun telah dilakukan
Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang dimiliki warga negara bangsa Indonesia berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai suatu kebajikan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa diarahkan pada upaya mengembangkan nilai-nilai yang mendasari suatu kebajikan sehingga menjadi suatu kepribadian diri warga negara. Pengembangan materi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa seperti : sikap empati, rasa handarbeni, dijadikan sebagai dasar bagi tindakan dalam perilaku kehidupan peserta didik sehari-hari merupakan persyaratan awal yang mutlak untuk keberhasilan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
Proses pembelajaran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dilaksanakan melalui proses belajar aktif. Sesuai dengan prinsip pengembangan nilai harus dilakukan secara aktif oleh peserta didik (dirinya sebagai subyek yang akan menerima kemudian menjadikan nilai sebagai miliknya dan menjadikan nilai-nilai yang sudah dipelajarinya sebagai dasar dalam setiap tindakan). Satu pepatah mengatakan satu teladan lebih bijaksana dibanding seribu nasehat yang hendaknya kita tulis di depan meja kerja masing-masing sebagai ingatan dan peringatan kita untuk bertindak, sehingga  kata-kata bijak itu tidak hanya berfungsi sebagai pajangan indah di tempat-tempat umum yang strategis.       Artinya, pengembangan budaya dan karakter bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat, dan budaya bangsa. Pendidikan juga memiliki fungsi untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan prestasi masa lalu menjadi nilai-nilai budaya bangsa yang sesuai dengan kehidupan masa kini dan masa yang akan datang, serta mengembangkan prestasi baru yang menjadi karakter baru bangsa. Oleh karena itu, pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan inti dari suatu proses pendidikan.
Implementasi
Pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal berikut, contohnya upacara pada hari Senin, beribadah / sholat bersama , berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman. Sedangkan contoh kegiatan yang harus ditinggalkan seperti : membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh, dan lain-lain. Sedangkan sikap peserta didik yang baik perlu dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau mengoreksi perilaku teman yang tidak terpuji, berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, penuh kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan dan lain-lain.
Pendidikan Pramuka sebagai Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter memang harus dilakukan sejak dini menanamkan nilai karakter buadaya pendidikan, bahkan sejak dalam usia dini yang menurut pada ahli berada pada usia lahir hingga 6 (enam) tahun, atau bisa disebut masa keemasan (the golden age). Masa ini merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan bagi anak, sekaligus masa kritis yang menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Itu sebabnya pendidikan karakter akan lebih tepat apabila dilakukan sejak dalam Pendidikan Anak Usia Dini.
Berbagai aktifitas yang menyenangkan dan menarik dapat  menjadi bagian dari cara Gerakan Pramuka untuk membentuk karakter diri individu. Pendidikan kepramukaan merupakan proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK dan MK) yang sasaran akhirnya pembentukan watak.
Pramuka sebagai  salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah sangat relevan dengan pendidikan karakter bangsa terbukti dengan kesamaan nilai-nilai pendidikan karakter dengan nilai-nilai Dasa Dharma, sehingga sangat tepatlah bila lewat pramuka pendidikan karakter dibentuk.
Gerakan Pramuka mengawali dengan usia peserta didik 7 tahun hingga 25 tahun dengan sebutan anggota muda, yang dibagi dalam golongan Pramuka Siaga (7-10), Pramuka Penggalang (11-15), Pramuka Penegak (16-20) dan Pramuka Pandega (21-25). Pembagian golongan berdasarkan perkembangan dan karakteristik baik baik fisik maupun psikis.
Berikut ini nilai-nilai pendidikan karakter : Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat /Komunikasi, Cinta Damai, Gemar Membaca ,Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, dan Tanggung Jawab.
Sedangkan nilai-nilai dalam Dasa Dharma Pramuka meliputi : Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa; Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, Patriot yang sopan dan ksatria; Patuh dan suka bermusyawarah; Rela menolong dan tabah; Rajin, terampil, dan gembira; Hemat, cermat, dan bersahaja; Disipilin, berani, dan setia; Bertanggung jawab dan dapat dipercaya; Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Jika semua anggota Pramuka memahami itu semua, insya Allah ia akan menjadi pribadi yang tangguh, bermanfaat bagi diri sendiri, bangsa, dan negara. (Sumber Berita : http://dkcgowa.wordpress.com)

Senin, 14 November 2011

Sekilas Tentang Pramuka Indonesia


Gerakan Pramuka Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikankepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang,Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungankeluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sejarah
Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.[1] Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).[1] Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.[1]
Pada tanggal 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat mengabsahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Berdasarkan UU ini, maka Pramuka bukan lagi satu-satunya organisasi yang boleh menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Organisasi profesi juga diperbolehkan untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan. [2]
Tujuan Kepramukaan
Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agara mereka bias:
§  Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
§  Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
§  Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang

Prinsip Dasar Kepramukaan
Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
§  Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
§  Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
§  Peduli terhadap dirinya pribadi
§  Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Metode Kepramukaan
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
§  Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
§  Belajar sambil melakukan
§  Sistem berkelompok
§  Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
§  Kegiatan di alam terbuka
§  Sistem tanda kecakapan
§  Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
§  Kiasan Dasar

Keanggotaan
Gerakan Pramuka Indonesia memiliki 17.103.793 anggota (per 2011)[] , menjadikannya gerakan pramuka terbesar di dunia.
Sifat
Lambang Gerakan Pramuka (menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) adalah Tunas Kelapa, dikenakan pada kerah kiri baju pramuka dan Lambang WOSM yang dikenakan pada kerah kanan baju pramuka puteri. Sedangkan untuk putera, Lambang Gerakan Pramukadikenakan pada kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang WOSM pada kantung sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi) dikenakan pada lengan sebelah kanan baju Pramuka.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
§  Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
§  Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat,suku dan bangsa.
§  Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja

Lagu
Pramuka memiliki satu buah lagu, yakni Hymne Pramuka.
Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan
agar jaya, Indonesia, Indonesia
tanah air ku
Kami jadi pandumu.


Minggu, 13 November 2011

review film 5elang


Lima Elang, Saat Pramuka Bermain Film.
Film 5 Elang bukan sekedar film keluarga yang berkisah tentang petualangan dan persahabatan pramuka namun bisa disebut sebagai kado ulang tahun dalam rangka memperingati 50 Tahun (Tahun Emas) Gerakan Pramuka yang diperingati 14 Agustus 2011 silam. Film Lima Elang ini berusaha menanamkan nilai-nilai positif dari kegiatan pramuka. Film ini memang merupakan kerjasama antara Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka dengan SBO Films. Bahkan Ketua Kwarnas, Prof.Dr.dr Azrul Azwar, MPH.,turut menjadi produser eksekutif. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka juga menunjuk tim khusus dari sejumlah pengurus Kwarnas yang terdiri atas tim supervisi teknis serta tim lapangan yang mendampingi tim produksi saat syuting film 5 Elang berlangsung. Film Lima Elang ini pantas menjadi tontonan wajib bagi anggota pramuka. Dan bagi orang-orang yang selama masa sekolah pernah memiliki pengalaman dalam kegiatan kepramukaan, film 5 Elang dapat dijadikan film nostalgia. Bahkan bagi yang tidak pernah bersentuhan dengan pramuka ataupun yang selama ini alergi dengan kegiatan pramuka, film ini pastinya akan mampu memberikan gambaran baru tentang pramuka dengan segala seluk beluknya. Seperti yang dikatakan sang Sutradara, Rudi Soedjarwo, saat press realese film 5 Elang, “Saya juga cukup menyesal karena dulu saya tidak ikut Pramuka. Ternyata Pramuka tidak sebegitu membosankan.”
Ketika Menonton film ‘Lima Elang’ mengingatkan saya pada masa-masa ketika saya duduk di bangku sekolah dasar. Betapa bangganya mengenakan pakaian pramuka lengkap dengan topi, pluit, gesper tambang, di pinggang kiri-kanannya. Dan yang pasti, juga mengingatkan kembali masa-masa ketika saya ada di ANDALAS (pramuka SMA N 3 JOMBANG) .
Iqbaal Dhiafakhri yang berperan sebagai Rusdi, sangat mencintai Pramuka. Dia bilang dalam salah satu dialognya ‘Pramuka adalah keluarga saya, menjadi pramuka itu harus datang dari kecintaan’ saya agak lupa bagaimana dialog persisnya, kira-kira seperti itu. Rusdi digambarkan sebagai anak yang ramah, murah senyum, dan selalu membawa obat antiseptic karena kulitnya alergi dengan kotor. Ia yang menggerakkan teman-temannya untuk mengikuti perkemahan antarSD se-Kalimantan Barat. Anton, sahabat Rusdi yang diperankan oleh Teuku Ryzki adalah anak yang cerdas dalam mengerjakan atraksi api. Seperti james bond gitu deh, tapi dia tidak bisa lepas dari makanan. Makanya tubuhnya lebih gempal dari teman-temannya. Aldi, yang diperankan oleh Bastian Bintangdigambarkan sebagai anak atraktif yang banyak omong tetapi jago berenang. Tubuhnya yang kecil dan imut tidak menyulutkan keinginannya untuk tetap mengikuti perkemahan. Dan Baron, yang diperankan oleh Christoffer Nelwan adalah anak Jakarta yang dipaksa pindah oleh orangtuanya ke Kalimantan, ia sama sekali tidak tertarik mengikuti pramuka. Namun, dengan kegigihan Rusdi, akhirnya Baron mau juga bergabung dengan tim 5 Elang.
Film ini bercerita seputar anak-anak SD yang hendak mengikuti perkemahan antarsekolah di salah satu bumi perkemahan. Diceritakan, kegigihan Rusdi yang ingin membangkitkan kembali kejayaan pramuka di sekolahnya. Tetapi, hanya segelintir dari teman-temannya yang tertarik untuk bergabung dengannya. Rusdi yakin kalau ia bisa mendapatkan bintang utama (istilah untuk pramuka terbaik, kalau tidak salah :p). Berangkatlah Rusdi, Baron, Anton, dan Aldi menuju bumi perkemahan yang sudah dipenuhi oleh anggota pramuka dari sekolah-sekolah lain. Di sana ia dibimbing oleh salah satu kakak Pembina yang diperankan oleh Junior Liem. Mereka mengikuti berbagai permainan asah otak, dan outbond. Dan, tugas terakhir untuk menjadi tim terbaik dan pramuka terbaik adalah memecahkan peta yang sudah dibuat oleh tim Pembina. Jadi setiap tim diharuskan menyusuri hutan dan mendapatkan petunjuk dari tiap-tiap pos.
Sayangnya di sini, Baron berbuat curang. Ia tidak sengaja melihat peta rahasia yang dibuat oleh tim Pembina di atas meja. Lalu, ia mencoba mengkopi dan mempelajari rute yang akan dilaluinya. Padahal sebenarnya ia hanya ingin keluar dari bumi perkemahan itu dan datang ke pameran mobil remote control yang sedang ada di Balikpapan. Dan di sinilah petualangan di mulai.
Ketika mereka berempat berada di tengah-tengah hutan, mereka melihat perempuan dari group lain yang berjalan sendiri, ternyata itu adalah Sindai yang sengaja memisahkan diri dari groupnya karena merasa diintimidasi oelh teman-temannya. Sampailah mereka di pos terakhir. Tiba-tiba Baron ijin ingin ke toilet, namun gelagat mencurigakan itu tercium Aldi yang mengetahui rencana Baron yang ingin melarikan diri. Baron akhirnya memutuskan untuk pergi keluar hutan, Aldi dan Sindai juga ikut karena mereka ingin pulang ke rumah. Tinggal Rusdi dan Anton yang meneruskan perjalanan. Di tengah perjalanan, Rusdi dan Anton bertemu dua perampok jahat. Alhasil mereka berdua disekap di rumah di tengah sungai.
Kelompok Baron, Aldi, dan Sindai akhirnya hampir sampai di tempat tujuan mereka. Namun, Baron tersadar ketika melihat buku jurnal Rusdi mengenai 5 Elang ‘Sekali Elang, tetap Elang’ akhirnya Baron memutuskan untuk kembali ke hutan dan bergabung kembali dengan Rusdi dan Anton. Sindai dan Aldi juga ikut dengan Baron. Mereka bertiga melihat Rusdi dan Anton sedang disekap oleh perampok. Dengan kecerdikan Baron, mereka bertiga berhasil melumpuhkan perampok itu dan menyelamatkan Rusdi dan Anton. Dengan keahlian berenangnya, Aldi berenang menyelami sungai dengan maksud memberitahukan kakak Pembina kalau teman-temannya sedang disekap oleh perampok. Tak lama kemudian kakak-kakak Pembina dan anggota pramuka lainnya menjemput Rusdi, Anton, Baron, dan Sindai. Para perampok itu diserahkan ke polisi.
FYI, keempat pemeran utama di film ini, Iqbaal, Christo, Bastian, dan Kiki adalah pemain Musikal Laskar Pelangi. Dan sebentar lagi mereka juga akan menggemparkan Singapore dengan pertunjukkan yang sama

Kwarnas dan Kominfo Tandatangani MoU tentang Pengembangan Pelayanan Informasi dan Komunikasi Publik melalui Gerakan Pramuka


Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kementrian  Komunikasi dan Informatika RI melakukan penandatangan MoU tentang pengembangan pelayanan Informasi dan komuikasi publik melalui Gerakan Pramuka pada hari senin, 07 November 2011 di kantor kominfo RI, Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 9 Jakarta Pusat. Kak Freddy H. Tulung, selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo RI dan Kak Azrul Azwar, selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka melakukan penandatanganan MoU yang disaksikan para staf Kominfo RI dan para Andalan Nasional, Sekretaris jenderal, DKN dan staf Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Tujuan MoU tersebut adalah untuk meningkatkan pelaksanaan program nasional di bidang pendidikan, pengembangan, dan pemanfaatan informasi dan komunikasi yang mencerahkan dan memberdayakan masyarakat dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Gerakan Pramuka.
Adapun ruang lingkup MoU tersebut meliputi:
  1. Pelaksanaan dan pengembangan program pelayanan informasi dan komunikasi publik yang berbasis Gerakan Pramuka
  2. Pelaksanaan program penyediaan layanan konten informasi untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera
  3. Peningkatan peran Gerakan Pramuka sebagai penyebar informasi di seluruh wilayah Indonesia, khususnya wilayah perbatasan, terluar dan terdepan serta daerah tertinggal
  4. Peningkatan peran Gerakan Pramuka dalam pelaksanaan layanan informasi bagi masyarakat internasional dalam rangka peningkatan citra positif Indonesia di dunia internasional; dan
  5. Kegiatan lainnya yang disepakati oleh para Pihak.
Kak Freddy menyampaikan dalam sambutannya, bahwa kami melihat peran Pramuka menjadi sangat strategis. Pemikiran pertama kami yakin bahwa dominasi pengunaan media moderen  87 %  oleh generasi muda mereka berusia dibawah 25 tahun. Untuk memerangi pornografi  kami menghimbau perlu adanya peran orangtua. Tapi ternyata agak sulit karena para orangtua gagap teknologi “gatek”. Ungkap “Kak Freddy” kami sangat mengharapkan sebagai lembaga yang menangani di bidang IT ini, bagaimana kita bisa sama-sama ber-Internet Sehat dan Aman (INSAN) kepada masyarakat. Bagaimana kita bisa gunakan media moderen sebagai sarana proses pembelajaran. Ungkap “Kak Freddy”. Karena Pramuka ini tersebar dari sabang sampai merauke, harusnya gerenasi muda yang ada di Pramuka  mempunyai informasi tentang kearifan lokal. Kami siap membantu dalam kontek ini memproduksi atau menggandakan dan menyebarluaskan konten-konten berbasis kearifan lokal. Dalam sambutannya, kak Kwarnas menyampaikan bahwa yang kita didik dalam gerakan pramuka adalah  mengajarkan nilai-nilai. Ada 2 (dua) yang kita didik, pertama adalah nilai-nilai supaya anak-anak kita memiliki karakter sehingga memiliki watak yang berakhlak mulia. Kedua adalah nilai-nilai kebangsaan cinta tanah air. Tegas “Kak Azrul”. Saya berharap dapat dibentuk semacam panitia sehingga dapat tercipta program-program yang benar-benar kongkrit sehingga dengan demikian kerjasama ini bermanfaat betul untuk pembinaan karakter bagi gernerasi muda, tegas “kak Azrul”(Sis)
Sumber berita: Humas-Kwarnas

kemah budaya serumpun

Gowa - South Sulawesi 2-7 December 2011
Let' a success the Culture Camp  clump of Indonesia, Malaysia and Brunei Darussalam will be held from 2 to 7 December 2011 inSomba Opu, Gowa regency, South Sulawesi