Lima Elang, Saat Pramuka Bermain Film.
Ketika Menonton film ‘Lima Elang’ mengingatkan saya pada masa-masa ketika saya duduk di bangku sekolah dasar. Betapa bangganya mengenakan pakaian pramuka lengkap dengan topi, pluit, gesper tambang, di pinggang kiri-kanannya. Dan yang pasti, juga mengingatkan kembali masa-masa ketika saya ada di ANDALAS (pramuka SMA N 3 JOMBANG) .

Film ini bercerita seputar anak-anak SD yang hendak mengikuti perkemahan antarsekolah di salah satu bumi perkemahan. Diceritakan, kegigihan Rusdi yang ingin membangkitkan kembali kejayaan pramuka di sekolahnya. Tetapi, hanya segelintir dari teman-temannya yang tertarik untuk bergabung dengannya. Rusdi yakin kalau ia bisa mendapatkan bintang utama (istilah untuk pramuka terbaik, kalau tidak salah :p). Berangkatlah Rusdi, Baron, Anton, dan Aldi menuju bumi perkemahan yang sudah dipenuhi oleh anggota pramuka dari sekolah-sekolah lain. Di sana ia dibimbing oleh salah satu kakak Pembina yang diperankan oleh Junior Liem. Mereka mengikuti berbagai permainan asah otak, dan outbond. Dan, tugas terakhir untuk menjadi tim terbaik dan pramuka terbaik adalah memecahkan peta yang sudah dibuat oleh tim Pembina. Jadi setiap tim diharuskan menyusuri hutan dan mendapatkan petunjuk dari tiap-tiap pos.
Sayangnya di sini, Baron berbuat curang. Ia tidak sengaja melihat peta rahasia yang dibuat oleh tim Pembina di atas meja. Lalu, ia mencoba mengkopi dan mempelajari rute yang akan dilaluinya. Padahal sebenarnya ia hanya ingin keluar dari bumi perkemahan itu dan datang ke pameran mobil remote control yang sedang ada di Balikpapan. Dan di sinilah petualangan di mulai.
Ketika mereka berempat berada di tengah-tengah hutan, mereka melihat perempuan dari group lain yang berjalan sendiri, ternyata itu adalah Sindai yang sengaja memisahkan diri dari groupnya karena merasa diintimidasi oelh teman-temannya. Sampailah mereka di pos terakhir. Tiba-tiba Baron ijin ingin ke toilet, namun gelagat mencurigakan itu tercium Aldi yang mengetahui rencana Baron yang ingin melarikan diri. Baron akhirnya memutuskan untuk pergi keluar hutan, Aldi dan Sindai juga ikut karena mereka ingin pulang ke rumah. Tinggal Rusdi dan Anton yang meneruskan perjalanan. Di tengah perjalanan, Rusdi dan Anton bertemu dua perampok jahat. Alhasil mereka berdua disekap di rumah di tengah sungai.
Kelompok Baron, Aldi, dan Sindai akhirnya hampir sampai di tempat tujuan mereka. Namun, Baron tersadar ketika melihat buku jurnal Rusdi mengenai 5 Elang ‘Sekali Elang, tetap Elang’ akhirnya Baron memutuskan untuk kembali ke hutan dan bergabung kembali dengan Rusdi dan Anton. Sindai dan Aldi juga ikut dengan Baron. Mereka bertiga melihat Rusdi dan Anton sedang disekap oleh perampok. Dengan kecerdikan Baron, mereka bertiga berhasil melumpuhkan perampok itu dan menyelamatkan Rusdi dan Anton. Dengan keahlian berenangnya, Aldi berenang menyelami sungai dengan maksud memberitahukan kakak Pembina kalau teman-temannya sedang disekap oleh perampok. Tak lama kemudian kakak-kakak Pembina dan anggota pramuka lainnya menjemput Rusdi, Anton, Baron, dan Sindai. Para perampok itu diserahkan ke polisi.
FYI, keempat pemeran utama di film ini, Iqbaal, Christo, Bastian, dan Kiki adalah pemain Musikal Laskar Pelangi. Dan sebentar lagi mereka juga akan menggemparkan Singapore dengan pertunjukkan yang sama
siiip
BalasHapus